Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Aceh melakukan intensifikasi pengawasan pangan selama Ramadan 1444 Hijriah, memastikan takjil aman dikonsumsi oleh masyarakat. Kegiatan dilaksanakan melalui sampling dan pengujian terhadap takjil yang berpotensi mengandung bahan berbahaya yang dilarang.
Kepala BPOM Aceh, Yudi Noviandi, mengatakan ada tiga lokasi yang telah dilakukan pengawasan pada Jumat (24/3/2023) kemarin, yaitu; pusat jajanan di sekitar Darussalam, Ulee Kareng, dan Jalan Garuda. “Sampel takjil diuji langsung di mobil laboratorium keliling BPOM Aceh dengan parameter uji identifikasi boraks, formalin, methanyl yellow dan rhodamin,” jelasnya.
Kegiatan ikut didampingi Pj Wali Kota Banda Aceh, Bakri Siddiq, bersama Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Lukman.
Yudi Noviandi menjelaskan, hasil sampling dari total 64 sampel takjill yang berupa mie, agar-agar, bakso, tahu, cincau, cendol, kue, dan minuman berwarna, diperoleh hasil pengujian semuanya memenuhi syarat (MS).
“Kita mengimbau kepada masyarakat yang membeli takjil, agar melakukan cek klik, kemasan, label, izin edar, kedaluwarsa dari obat dan makanan yang dibeli, dan perhatikan higiene dan sanitasi pangan siap saji/takjil yang dibeli,” tambah yudi
BPOM Aceh berkomitmen untuk senantiasa mengawal keamanan pangan dan melindungi kesehatan masyarakat khususnya di wilayah Aceh. Untuk itu, kepada pelaku usaha pangan diimbau agar selalu memenuhi ketentuan yang berlaku dalam menjalankan usahanya. []