Sejak pertengahan Ramadan 1444 H, Ais Kibo telah sibuk menyusun rencana mengumpulkan personel di komunitas Tuagila-Latansa untuk gelar silaturahmi sambil berbuka puasa.
Ini agenda rutin kumpul-kumpul saban tahun di bulan Ramadan, saat aktivitas latihan sepak bola menurun sejenak kala menunaikan ibadah puasa.
Tuagila FC adalah klub sepak bola amatir di Banda Aceh, dihuni para pecandu kulit bundar yang sebagiannya sudah berusia di atas 40 tahun. Mereka kerap latih tanding bersama (Latansa) anak-anak muda, untuk menjaga kebugaran. Tuagila FC juga komunitas partner acehkini dalam urusan olah raga.
Dalam whatsApp group, Ais Kibo sebagai manager berulang kali menanyakan kapan dan di mana lokasi berbuka puasa tahun ini. Setelah rembuk, disepakati tempat di The Oak Cafe, Lampriet, Banda Aceh pada Ahad (16/4/2023).
The Oak Cafe, sebuah kedai baru berkonsep modern yang dikelola oleh salah seorang anggota komunitas Tuagila, Dinda Haekal.
Saya tiba di sana satu jam sebelum waktu berbuka. Sejumlah anggota telah tiba, dan Ais Kibo sibuk membagi baju yang disiapkan sebelumnya sebagai seragam berbuka. Baju hitam dengan tulisan ‘Ifthar Jamai’ yang berarti berbuka puasa bersama.
Kaus oblong yang menjadi ciri khas berbuka puasa bersama selalu berbeda setiap tahun. Pada tahun lalu tulisannya berbahasa India, sebelumnya tertulis dalam bahasa Rusia, usai seragam berbahasa Korea, Jepang dan Inggris.
Ais menyebut tradisi itu untuk kebersamaan para anggota, sambil membahas ragam agenda baru yang bakal dijalani usai Idul Fitri 1444 H. Lagi pula, berbuka puasa bersama adalah sunah yang dianjurkan Rasullullah Muhammad SAW. “Karena akan mendatangkan keberkahan,” katanya
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Makanlah kalian secara bersama-sama, sesungguhnya keberkahan ada pada makan bersama.” [hadis riwayat Abu Dawud dan Ibnu Majjah]
Lima belas menit jelang sirene berbunyi, Ketua Komunitas Tuagila, Kiki Black mengajak kami berkumpul di bagian belakang cafe. Lalu berbaris rapi untuk sesi pengambilan foto dam video bersama.
Kiki memimpin dengan suara lantang ucapan selamat Idul Fitri 1444 H dari komunitas Tuagila-Latansa. Video ini akan publish nantinya saat lebaran.
Begitu sirene berbunyi, sekitar 80-an orang larut menikmati menu makanan dan minuman yang tersedia. Sejenak kemudian mereka menunaikan kewajiban salat Magrib berjemaah di musala.
Seuainya, agenda bebas. Rekan-rekan ngumpul berkelompok membahas ragam tema dari olahraga, pekerjaan sampai politik.
Sebuah jalan silaturahmi meraih berkah. Sampai jumpa selanjutnya di lapangan. []