Banjir luapan merendam tujuh kecamatan di Kabupaten Aceh Utara, Aceh, sejak Selasa (5/9/2023). Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebutkan 2.278 jiwa mengungsi.
Kepala BPBA Ilyas mengatakan banjir akibat luapan empat sungai besar di Aceh Utara: Krueng Pase, Pirak, Keureuto, dan Peuto. “Tingginya intensitas curah hujan terus menerus dalam sepekan ini mengakibatkan meluapnya aliran sungai,” katanya, Rabu (6/9/2023).
Tak cuma merendam ribuan rumah, banjir menyebabkan dua tanggul jebol di Gampong Tanjong Mesjid dan Awe, 120 hektare sawah terendam, sekolah, dan perkantoran.
Adapun tujuh kecamatan dilanda banjir adalah Geureudong Pase, Syamtalira Aron, Tanah Luas, Pirak Timu, Matangkuli, Lhoksukon, dan Samudera. Kawasan ini langganan banjir hampir setiap tahun.
Ilyas mengatakan pengungsi tersebar di Matangkuli dan Samudera yang berjumlah 2.278 orang.

Sementara itu, Kepolisian Sektor Matangkuli melaporkan bahwa ketinggian banjir di wilayahnya paling rendah 40 sentimeter dan ada yang mencapai 120 sentimeter. Kantor kepolisian turut terdampak banjir.
“Beberapa ruas jalan penghubung antar gampong sudah tidak bisa dilewati lagi, baik dengan kendaraan roda dua dan roda empat,” kata Inspektur Dua Hendra Jamiswar, Kepala Polsek Matangkuli.
Kebanyakan warga bertahan di rumah masing-masing. Namun rumah yang terendam banjir agak tinggi memilih mengungsi ke meunasah atau rumah kerabat. Menurut Hendra, ketinggian air di kawasan itu makin naik.[]