Satu bangkai anak gajah liar ditemukan di kawasan hak guna usaha PT Atakana, Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, pada Rabu (12/7/2023). Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menduga kematiannya karena keguguran.
Kepala BKSDA Aceh Gunawan Alza mengatakan, tim gabungan bersama polisi pada Rabu lalu bergegas ke lokasi temuan bangkai itu. “Di sekitar lokasi kematian gajah, tim tidak menemukan benda tajam dan benda mencurigakan lainnya atau alat yang diduga penyebab kematian gajah,” katanya, Sabtu (15/7).
Tim dokter hewan kemudian membedah bangkai anak gajah itu. Hasilnya: bangkai gajah betina itu membusuk dan beberapa organ dalam dimakan binatang lain.
Ukuran bangkai adalah tinggi bahu 57 sentimeter, lingkar dada 88 sentimeter, dan berat sekitar 44 kilogram. “Dari ukuran dan berat diketahui gajah dalam kondisi prematur dan cacat di kepala atau tidak terbentuk tempurung kepala,” kata Gunawan.
Berdasarkan pembedahan itu, BKSDA Aceh menduga kematiannya karena keguguran. Namun, BKSDA mengambil sampel organ ginjal untuk diperiksa lebih lanjut untuk mengetahui sebab pasti kematian.
“BKSDA Aceh akan terus berkoordinasi dengan Polres Aceh Timur terkait dengan kematian sambil menunggu hasil laboratorium keluar,” katanya.[]