Musabaqah Qiraatil Kutub Nasional (MQKN) 2023 yang berlangsung di Pesantren Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur, telah resmi ditutup pada Senin (17/7) malam. Kafilah Aceh meraih peringkat lima terbaik nasional pada MQKN ke-7 tersebut.
Santri Aceh berhasil membawa pulang 2 medali emas, 4 medali perak, 2 medali perunggu, dan 7 juara harapan dalam ajang tahunan ini. Hal ini seperti disampaikan Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kemenag Aceh, Muntasyir, usai menghadiri penutupan MQKN 2023 di Pesantren Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur.
MQKN 2023 dilaksanakan di Pesantren Sunan Drajat selama 10-18 Juli 2023. Para peserta merupakan santri dari berbagai pondok pesantren di Indonesia. Dari 60 cabang perlombaan, Aceh hanya mengirimkan 24 peserta.
Juara umum MQKN 2023 diraih oleh kafilah Jawa Tengah, juara kedua diraih Jawa Timur, juara tiga diraih Jawa Barat, dan juara empat diraih Sumatera Utara.
Kakanwil Kemenag Aceh, Azhari, mengapresiasi para peserta yang telah berjuang dan mengharumkan nama Aceh di kancah nasional. Ia turut menyambut langsung kepulangan kafilah Aceh peserta MQKN 2023 di Bandara Sultan Iskandar Muda, Rabu (19/7/2023).
“Alhamdulillah tahun ini Aceh kembali meraih prestasi gemilang tingkat nasional pada MQKN 2023, santri Aceh telah mengharumkan Aceh di kancah Nasional. Alfu mabruk, selamat untuk seluruh kontingen Aceh, anak anak kami para santriwan dan santriwati yang sudah berjuang dan memberikan yang terbaik pada Musabaqah Qiraatil Kutub Nasional, mudah-mudahan ini menjadi motivasi untuk berikutnya,” kata Azhari.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Aceh, dalam hal ini Dinas Pendidikan Dayah Aceh yang telah mengambil peran strategis dalam menyukseskan ajang tahunan ini.
“Terima kasih juga kepada Abu pimpinan dayah, asatiz, panitia dan pelatih yang telah mengajarkan ilmu dan mengizinkan santrinya untuk menjadi tim kafilah Aceh, tentu ini adalah keberhasilan kita semua,” ujarnya.
Adapun santri Aceh yang meraih medali emas pada MQKN 2023 di Jawa Timur, yaitu Muhammad Khairul Muamar dari Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga pada cabang Nahwu Ulya Putra dan Nasywa Al-Fataya dari Dayah Darul Ihsan Aceh Besar pada cabang Akhlaq Wustha Putri.
Sementara empat medali perak diraih oleh Muhammad Suheil dari Dayah Ulee Titi Aceh Besar pada cabang Hadits Wustha Putra, Zahratun Nufus dari Dayah Madinatul Fatayat Kota Banda Aceh pada cabang Hadist Wustha Putri, dan Farhan Al Farisi dari Dayah Darussalam Al-Waliyyah Aceh Selatan pada cabang Nahwu Wustha Putra, serta Syahira Maghfirah dari Dayah BUDI Tungkop Pidie pada cabang Ushul Fiqh Wustha Putri.
Kemudian dua medali perunggu diraih oleh M. Rizqal Rika dari Dayah Ummul Ayman Bireuen pada cabang Tarikh Wustha Putra, dan Hazira Ulfa dari Dayah Darul Ihsan Aceh Besar pada cabang Tauhid Wustha Putri.
Sedangkan juara harapan I diraih oleh Riski Marati Sholeha dari Dayah Perbatasan Minhajussalam Subulussalam pada cabang Fiqh Wustha Putri. Kemudian, juara harapan II diraih oleh Siti Sara Nadhifa dari Dayah Darussalam Al-Waliyyah Aceh Selatan pada cabang Akhlaq Ula Putri, Muhammad Fiqri dari Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga pada cabang Ushul Fiqh Wustha Putra, dan Raisa Azkia juga dari Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga pada cabang Ushul Fiqh Ulya Putri.
Berikutnya juara harapan III diraih oleh Muhammad Basyir dari Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga pada cabang Tafsir Wustha Putra, dan Tari Mauzia dari Dayah Darussalam Al-Waliyyah Aceh Selatan pada cabang Tarikh Wustha Putri, serta Muhammad Ilham dari Dayah Darussalam Al-Waliyyah Aceh Selatan pada cabang Ushul Fiqh Ulya Putra.
“Kementerian Agama RI menyerahkan medali dan piagam penghargaan serta uang pembinaan untuk para juara,” tutup Azhari.[]