Sepanjang sejarah usai Republik Indonesia merdeka, Aceh telah mempunyai 28 orang gubernur. Pertama adalah Mr Mohammad Hasan, memimpin pertama saat Aceh masih tergabung dengan Sumatera. Sekarang ada Achmad Marzuki, yang ditunjuk Presiden Joko Widodo dengan status Penjabat Gubernur Aceh, sampai Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) digelar pada 2024 mendatang.
Dari sekian banyak Gubernur, paling dikenal atau setidaknya yang paling banyak tercatat sejarah adalah Tgk Daud Beureueh (1948-1951), gubernur yang memimpin sendiri pemberontakan karena kekecewaan terhadap Jakarta, dikenal dengan pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII).
Juga ada Ali Hasjmy yang gemar menulis. Beliau juga tercatat banyak dalam sejarah Serambi Makkah, sebagai sosok cinta budaya dan adat istiadat. Dia kerap keliling Aceh untuk mengumpulkan kitab-kitab lama sejarah Aceh. sebagian masih tersimpan rapi di museumnya, Jalan Sudirman, Banda Aceh.
Para gubernur terus berganti, seiring konflik Aceh yang tumbuh setelah Tgk Hasan Muhammad Di Tiro mendeklarasikan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada 4 Desember 1976, di Pidie. Sepanjang 29 tahun konflik terjadi lagi di Aceh, tercatat 9 gubernur memimpin Aceh, dari A Muzakkir Walad sampai Azwar Abubakar.
Bencana besar tsunami melanda Aceh pada 24 Desember 2004, menyebabkan 200 ribu lebih warga menjadi korban, setengah juta lainnya kehilangan tempat tinggal. Sebagian besar wilayah pesisir Aceh hancur lebur.
Bencana menjadi salah satu pemicu upaya perundingan antara Pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), yang selanjutnya diinisisi oleh Crisis Management Initiative (CMI) sebuah lembaga asal Finlandia. Pada 15 Agustus 2005, konflik berakhir setelah damai disepakati lewat perundingan di Helsinki, Finlandia. Kesepakatan damai itu dikenal sebagai MoU Helsinki.
Setelah damai, tercatat 2 mantan petinggi GAM dipercaya masyarakat untuk menjadi Gubernur Aceh dalam pemilihan yang telah digelar secara langsung. Mereka adalah Irwandi Yusuf, selanjutnya Zaini Abdullah.
Berikut para Gubernur Aceh dari masa ke masa: