Universitas Syiah Kuala (USK) dan Russian House sepakat menjalin kerja sama terkait program beasiswa khususnya bagi mahasiswa USK maupun Aceh. Komitmen tersebut ditandai dengan penandatanganan MoU oleh Rektor USK Prof Marwan dengan Direktur Russian House Victoria V. Vicman di Balai Senat USK, Darussalam, Kota Banda Aceh, Kamis (27/7/2023).
Victoria dalam sambutannya mengatakan, setiap tahunnya pemerintah Rusia memberikan program beasiswa kepada ratusan negara di dunia, termasuk Indonesia. Program beasiswa itu ditujukan untuk program pendidikan S1, S2, S3 dan Spesialis.
Adapun bidang keilmuan yang menjadi keunggulan Rusia adalah nuklir, perminyakan dan gas, kedokteran serta olahraga. Victoria mengungkapkan, setiap tahunnya jumlah kuota beasiswa yang diberikan untuk Indonesia adalah 161 orang untuk tahun 2022. Lalu jumlah tersebut meningkat menjadi 300 orang pada tahun 2023.
Hanya saja, jumlah kuota tersebut belum terpenuhi. Seperti tahun ini jumlah penerima beasiswa tersebut hanya sekitar 200-an orang. Oleh sebab itu, Victoria berharap melalui MoU ini maka jumlah pelamar beasiswa yang lulus asal Aceh bisa meningkat.
“Karena jumlah kuota tersebut masih belum terpenuhi. Apalagi pelajar yang berasal dari Aceh, masih tergolong kurang. Jumlahnya masih di bawah 10 setiap tahunnya,” ujarnya dalam keterangan resmi USK, dikutip Jumat (28/7/2023).
Rektor USK menyambut baik atas terjalinnya kesepakatan kerja sama ini. Prof Marwan menilai, program beasiswa seperti ini sangatlah bermanfaat khususnya untuk mendukung peningkatan sumber daya manusia di provinsi Aceh.
“Jadi kita harap kesempatan ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin bagi mahasiswa atau dosen yang ingin menempuh pendidikan di Rusia. Dan kami sangat berterima kasih, karena program beasiswa ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan SDM kita,” kata Marwan.
Selain bidang program beasiswa, dalam MoU ini juga disepakati bidang kerja sama lainnya seperti pertukaran mahasiswa, peneliti, publikasi ilmiah dan program akademik lainnya.[]
