Universitas Syiah Kuala (USK) memenangkan hibah Pengembangan Model Pembelajaran Mata Kuliah Wajib pada Kurikulum Pendidikan Tinggi (MKWK) Berbasis Proyek yang dilaksanakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2024.
Hal tersebut sesuai pengumuman pemenang hibah Nomor 3348/E2/DT.00.00/2024, ditandatangani Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek, Sri Suning Kusumawardani pada 20 Mei 2024.
Rektor USK, Prof. Marwan menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan memenangkan hibah ini. “Kami sangat bersyukur memenangkan hibah ini dan telah menambah jumlah capaian hibah USK di level nasional,” ujarnya.
Menurutnya, hibah ini memberikan peluang yang berharga bagi USK dalam mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dan kearifan lokal melalui pendidikan tinggi, salah satunya diimplementasikan pada Unit Pelaksana Teknis Mata Kuliah Umum (UPT MKU).
Marwan juga turut mengucapkan selamat dan terima kasih kepada tim yang telah berkontribusi sehingga memenangkan hibah tersebut.
Sementara itu, Dr. Teuku Muttaqin Mansur, yang ditunjuk oleh Rektor sebagai Ketua Tim Pelaksana menyampaikan terima kasih kepada Rektor dan tim yang telah mempercayakannya memimpin tim sehingga usulan proposal tersebut diterima.
Menurut Muttaqin, Judul yang diangkat adalah “Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) dalam Merawat Perdamaian di Aceh sesuai dengan Nilai-Nilai Pancasila”.
Dalam pelaksanaan hibah ini nantinya diharapkan mahasiswa yang memprogramkan mata kuliah wajib kurikulum (MKWK) di lingkungan UPT MKU mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang wujud nilai-nilai Pancasila, perdamaian, toleransi, dan kerukunan dalam merawat perdamaian di Aceh melalui pembelajaran project based learning (PjBL).
“Ini juga salah satu cara kampus USK mewariskan dan merawat perdamaian kepada generasi,” ungkapnya.
Hibah pembelajaran berbasis proyek Kemendikbudristek merupakan inovasi model pembelajaran dengan metode mahasiswa diajak bersama menyelesaikan masalah-masalah sosial kemasyarakatan, serta mengintegrasikan nilai-nilai kebangsaan termasuk kearifan lokal masing-masing daerah. []