Safari (60 tahun), pria asal Gampong Tunong, Kemukiman Keumala Dalam, Kecamatan Keumala, Pidie, Aceh, bertemu kembali keluarganya setelah 23 tahun terpisah. Ia yang tinggal di Siak, Provinsi Riau, terhubung lagi dengan famili berkat TikTok.
Pertemuan Safari dan keluarganya difasilitasi Rudi Loca, jurnalis di Pidie yang aktif berbagi informasi melalui TikTok. Dia menceritakan mulanya pada 22 Agustus 2023 mendapat pesan dari akun TikTok Bang Aan.
“Melalui chat di Tiktok, Bang Aan mengabari bahwa ada orang Aceh di Riau yang lupa jalan pulang,” kata Rudi kepada acehkini, Senin (4/9/2023).
Tak hanya ke Rudi, informasi itu juga dikirim ke beberapa akun TikTok asal Aceh. Namun ada yang mengejek, menganggap penipuan, atau bahkan tidak merespons sama sekali.
Rudi menanggapi dengan bertanya detail informasi soal Safari. Bang Aan lantas menyebutkan alamat dan beberapa nama anggota keluarga Safari. Komunikasi lalu pindah ke WhatsApp.
Saat melakukan panggilan video dengan Rudi, Safari menyebutkan alamat Gampong Tunong, Keumala Dalam, serta nama keluarganya. “Apakah keluarga saya masih ada, tolong dibantu sebentar,” kata Sapari ke Rudi.
Terpisah karena Konflik Aceh
Safari meninggalkan kampungnya di Keumala Dalam sejak 2000 karena konflik Aceh. Ia merantau ke Malaysia. Beberapa tahun di Negeri Jiran, Safari ditangkap dan dideportasi ke Indonesia. Tak pulang ke Aceh, ia kerja serabutan di Riau.
Tinggal di kawasan pelabuhan, Safari kemudian diajak bekerja menjadi penjaga kapal kepolisian. Warga di sana mengenalnya Pak Aceh atau Atok. Pekerjaan ini hanya bertahan lima tahun. Safari kemudian kerja serabutan untuk bertahan hidup.
Setelah Aceh damai pada 2005, Safari berkeinginan pulang kampung. Tapi rencananya urung terlaksana karena kendala keuangan atau terkadang ada pekerjaan.
“Komunikasinya dengan keluarga tidak ada. Keluarga sempat mencari, tapi tidak ketemu,” ujar Rudi.
Terakhir, Safari kerja di perkebunan kelapa sawit di Siak, Riau. Pada usianya yang lanjut, dia mulai sakit-sakitan dan dirawat teman kerjanya di kamp perkebunan.
“Di sanalah dia mulai menceritakan riwayat hidupnya bahwa 23 tahun merantau, tidak pulang-pulang. Dulu, orang di sana hanya mengenal Pak Aceh atau Atok yang hidup sebatang kara di Riau,” kata Rudi.
Safari bercerita keinginannya pulang kampung, tapi tidak tahu keluarganya apakah masih ada. Akun Bang Aan, teman kerja di perkebunan, mencari informasi mengenai keluarga Safari melalui TikTok sehingga mengirim pesan ke Rudi yang kerap membuat konten tentang Pidie.
Pergi saat Anak 8 Tahun, Pulang Sudah Punya Dua Cucu
Bermodal pelbagai informasi detail dari Bang Aan dan Safari, Rudi lalu menelusurinya dengan mengontak beberapa kenalan di Keumala. Alhasil, ia terhubung dengan Fatimah, istri Safari di Gampong Tunong.
Menurut Rudi, antara data pengakuan Safari dan keluarganya cukup cocok. “Saya pergi ke Keumala Dalam, kemudian memfasilitasi video call antara Safari dan istrinya,” kata Rudi.
Setelah Fatimah meyakini bahwa pria itu adalah Safari yang hilang kontak sejak 23 tahun lalu, mereka mencari cara untuk memulangkan. Bang Aan lantas meyakinkan keluarga Safari bahwa kepulangan mereka urus.
“Bang Aan mengatakan soal biaya kepulangan tidak apa-apa, biar kami urus pakai uang iuran, yang penting keluarganya sudah ada,” kata Rudi.
Pada 24 Agustus 2023, Safari didampingi seorang warga Riau berangkat ke Aceh dengan bus. Ia tiba di Keumala Dalam dua hari kemudian dan bertemu keluarganya. Safari kini kembali melihat seorang anaknya yang dulu ditinggal masih usia 8 tahun. Kini, Safari memiliki dua cucu.
Keuchik Tunong Muhammad Nizar mengatakan suasana kampungnya begitu terharu saat Safari pulang setelah sekian lama hilang kontak. “Ramai sekali orang yang berkunjung ke rumahnya,” kata Nizar kepada acehkini.
Di mata penduduk setempat, selama tak ada kabar Safari dianggap masih dalam perantauan tapi alamatnya tidak diketahui. Komunikasi dengan keluarga dan warga lain juga terputus. Terkait dengan administrasi kependudukan, Nizar sempat bertanya status Safari ke istrinya. “Dalam hati kecil istrinya meyakini masih ada. Tidak dianggap meninggal,” katanya.
Safari memang kelahiran Tunong. Istrinya berasal dari Takengon, Aceh Tengah. Saat ia merantau dan hilang kabar, istri dan anaknya tinggal di Tunong.
Nizar menuturkan bahwa pria yang pulang dari Riau itu memang warga Tunong. Hal ini dikuatkan dengan cerita-cerita masa lalu Safari saat di kampung halaman. “Masyarakat yang sebaya beliau masih mengenal, cuma yang di bawahnya tidak kenal,” kata Nizar.[]