Puluhan pengungsi Rohingya kembali tiba di Kabupaten Aceh Timur, Kamis (14/12/2023). Jumlahnya ada yang menyebutkan 37 dan 45 orang.
“Dari informasi… tidak sampai 50 orang, beritanya ada yang bilang sekitar 37 dan 45,” kata Faisal Rahman, anggota staf UNHCR di Aceh, saat dihubungi acehkini.
Posisi pengungsi itu saat ini berada di TPI Idi. Faisal yang berada di Banda Aceh mengatakan belum mendapat informasi detail mengenai lokasi pendaratan dan keberadaan kapal pengungsi itu.
UNHCR bekerja sama dengan pemerintah setempat sudah menyediakan kebutuhan dasar bagi para pengungsi, seperti makanan dan minuman.
“Tadi pagi sudah disediakan makan. Pembiayaan tetap dari kami untuk penyediaan makanan,” katanya.
Sementara itu, Ketua Panglima Laot Aceh Miftachhuddin Cut Adek mengatakan tidak ada kapal yang ditemukan dari pendaratan pengungsi Rohingya ini.
“Dicurigai ada pihak tertentu yang menurunkan mereka,” katanya.
Kedatangan mereka ini menambah jumlah pengungsi Rohingya yang tiba di Aceh sejak pertengahan November lalu. Jumlahnya kini lebih dari 1.500 orang.
Mereka pergi dari kamp pengungsian Cox’s Bazar di Bangladesh dan melalui perjalanan laut berbahaya hingga akhirnya tiba di Aceh.
Orang-orang Rohingya menjadi etnis minoritas paling teraniaya di dunia. Mereka diusir dan tak diakui warga negara di tanah airnya: Myanmar.
Bertahun-tahun, mereka hidup di kamp pengungsian di Bangladesh, jumlahnya lebih dari sejuta orang.[]