Kepala Dinas Syariat Islam Aceh, Zahrol Fajri, S. Ag, MH, bersama dengan sejumlah pejabat tinggi dinas tersebut, melakukan kunjungan kerja ke kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Senin (4/9/2023). Tujuan kunjungan ini adalah untuk memperkuat pelaksanaan Syariat Islam di Provinsi Aceh, tanpa meninggalkan dukungan dari kalangan pendidikan.
Sejak pelaksanaan Syariat Islam di Aceh dimulai pada tahun 2002, UIN Ar-Raniry telah berperan penting dalam menyumbangkan gagasan, ide, serta sumber daya manusia untuk mendukung perkembangan Syariat Islam di Aceh. Dalam kunjungan kerja ini, Kepala Dinas Syariat Islam Aceh dan rombongan diterima oleh Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Dr. Mujiburrahman, M,Ag, di ruang Rektor pada hari Senin, 4 September 2023.
Kunjungan ini bertujuan untuk menerima masukan dari UIN Ar-Raniry dalam merumuskan berbagai program serta mengatasi berbagai tantangan yang terkait dengan pelaksanaan Syariat Islam di masa mendatang. Kepala Dinas Syariat Islam Aceh menjelaskan, “Dinas Syariat Islam melakukan silaturahmi dengan berbagai instansi terkait, termasuk kampus UIN Ar-Raniry, untuk menerima masukan, saran, serta memperkokoh kerjasama dalam rangka menyusun perencanaan Syariat Islam sebagaimana arahan pimpinan.”
Rektor UIN Ar-Raniry, Prof Dr. Mujiburrahman, M.Ag, menyambut baik langkah yang diambil oleh Kepala Dinas Syariat Islam Aceh untuk memperkuat kerjasama dalam rangka pelaksanaan Syariat Islam di Aceh. Beliau juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi Aceh saat ini, yang diwarnai oleh berbagai masalah seperti kemiskinan, pengemis, stunting, korupsi, narkoba, dan lainnya. Menurutnya, perbaikan tatanan masyarakat dan sektor pendidikan adalah dua hal mendasar yang harus diperbaiki untuk membangun Aceh yang lebih baik di masa mendatang.
Rektor Mujiburrahman menekankan pentingnya memberikan informasi yang benar dengan pemahaman tentang agama serta meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Aceh. Beliau menyatakan bahwa keterlibatan semua elemen, termasuk kalangan kampus, ulama, dan umara, sangat diperlukan agar pelaksanaan Syariat Islam di Aceh sesuai dengan harapan masyarakat.
Rektor juga menambahkan bahwa hingga saat ini belum ada etalase Syariat Islam di Aceh yang dapat dilihat oleh para tamu yang datang ke Aceh. Oleh karena itu, penting untuk menunjukkan ciri khas Islam di Aceh dalam konteks penerapan Syariat Islam, seperti kebersihan, sopan santun, etika, dan tata karma yang memuliakan tamu, serta tatanan sosial masyarakat. Dengan demikian, wajah Syariat Islam di Aceh dapat terlihat sejak awal tamu-tamu berada di Aceh.
Rektor UIN Ar-Raniry juga menyoroti kebutuhan untuk menciptakan model penerapan Syariat Islam di Aceh dan menunjukkannya kepada tamu baik dari dalam maupun luar negeri. Untuk mewujudkan hal ini, UIN Ar-Raniry siap mendukung penuh program penguatan Syariat Islam di Aceh, termasuk penyediaan sumber daya dan dukungan dalam membentuk karakter yang islami pada mahasiswa. Satgas Hisbah Ar-Raniry telah dibentuk untuk membina mahasiswa dan membentuk karakter, sehingga semua lulusan UIN Ar-Raniry diharapkan memiliki karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Kunjungan kerja ini menandai komitmen kuat untuk memperkuat pelaksanaan Syariat Islam di Aceh dan mengembangkan Aceh sebagai daerah yang mencerminkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. []