Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Dayah Aceh melakukan “Kick Off Stop Kekerasan di Dayah” pada Senin (12/8/2024). Kegiatan yang dilaksanakan di Dayah Madrasah ‘Ulumul Qur’an (MUQ) Pagar Air ini dibuka secara resmi oleh Asisten I Sekda Aceh, Yusrizal.
Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Munawar A Jalil, dalam sambutannya mengatakan isu kekerasan di lingkungan dayah (pesantren) dalam beberapa bulan ini semakin meningkat. Kekerasan itu terjadi baik fisik maupun nonfisik ini merupakan masalah yang serius dan perlu dicegah secepatnya.
“Kekerasan ini perlu dicegah dan ditangani segera oleh pemangku kebijakan, untuk memberi rasa ketentraman dan kenyamanan dalam lingkungan pendidikan dayah,” ujar Munawar dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (13/8/2024).
Penjabat Gubernur Aceh yang diwakili oleh Plh Asisten I Sekda Aceh, Dr Yusrizal, mengatakan, kekerasan dalam lingkungan dayah baik fisik maupun nonfisik tentu tidak bisa dibenarkan. Sebab, kekerasan tidak hanya melanggar hak asasi manusia (HAM), tetapi juga menghambat perkembangan pendidikan para santri.
“Dayah sebagai lembaga pendidikan harus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi para santri dalam menuntut ilmu,” kata Yusrizal.
Menurutnya, isu kekerasan dalam lingkungan dayah selama ini harus menjadi perhatian serius oleh segenap pihak. Laporan yang ada mengenai kekerasan di beberapa dayah mengharuskan ada tindakan cepat dan tegas oleh semua pihak.
Selama ini, Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Dayah Aceh telah melakukan langkah-langkah preventif, seperti meneruskan surat edaran Gubernur Aceh tentang imbauan pembentukan pengawasan dayah dalam mengantisipasi isu kekerasan. Surat edaran itu juga ditujukan bagi pimpinan dayah se-Aceh agar dapat menjamin kenyamanan selama proses belajar mengajar.
“Namun, perlu lebih dari sekedar kebijakan di atas kertas. Kita memerlukan aksi nyata di lapangan. Oleh karena itu, kita melaksanakan acara “kick off stop kekerasan di dayah” sebagai upaya nyata untuk menghentikan segala bentuk kekerasan. Melalui acara ini, kita mengirimkan pesan yang jelas bahwa kekerasan fisik tidak akan pernah ditoleransi di lingkungan pendidikan kita,” ujar Yusrizal.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut di antaranya Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Munawar A Jalil; Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis; Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPPA), Meutia Juliana; Kepala Dinas Registrasi dan Kependudukan Aceh, T Syarbaini; perwakilan Pangdam IM, perwakilan Polda Aceh dan unsur Forkopimda.[]