Calon gubernur Aceh peraih suara terbanyak di Pilkada 2024, Muzakir Manaf alias Mualem, melakukan pertemuan dengan Rektor Universitas Syiah Kuala (USK), Profesor Marwan, pada Jumat (13/12/2024). Pertemuan yang berlangsung di kampus USK itu untuk memulai langkah strategis di sektor pendidikan.
Mualem meraih suara terbanyak dalam Pilkada 2024, sesuai hasil rekapitulasi suara oleh Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh.
Dalam pertemuan tersebut, Mualem didampingi Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis USK (IKAKUM), Teuku Kamaruzzaman (Ampon Man), yang bertindak sebagai juru bicara. Turut hadir pula Nasir Syamaun dan Syafrizal.
Pertemuan itu dilakukan sebagai bentuk silaturahmi sekaligus mengajak USK terlibat dalam revisi UUPA dan kelanjutan penyelesaian dengan Pemerintah Pusat. Mualem juga meminta USK memberikan masukan strategis yang diperlukan untuk bersama-sama membangun Aceh, termasuk kemungkinan pelibatan tenaga ahli dari USK dalam mendukung Pemerintah Aceh.
Sejumlah isu strategis lain turut dibahas, termasuk beasiswa untuk jenjang S1, S2, dan S3, hingga alokasi Dana Otonomi Khusus (Otsus) Aceh.
Mualem menekankan pentingnya sektor pendidikan sebagai fondasi pembangunan Aceh. Ia menyampaikan harapan agar pendidikan di Aceh menjadi lebih maju, berkualitas, dan mampu bersaing di tingkat global.
“Harapan saya, pendidikan Aceh harus lebih maju, lebih berkualitas, dan mampu bersaing di segala bidang. Kita tingkatkan mutu dosen maupun guru,” kata Mualem.
Ia juga mengungkapkan kerinduannya akan kejayaan pendidikan Aceh di masa lampau, di mana banyak mahasiswa dari negara tetangga seperti Malaysia datang menimba ilmu di Serambi Mekkah. Untuk itu, Mualem berkomitmen membuka ruang luas bagi kampus-kampus di Aceh untuk berkontribusi dalam pembangunan.
“Pada prinsipnya, kita selalu mengakomodasi USK dan semua kampus di Aceh. Pikiran akademisi yang cemerlang menjadi kekuatan Aceh untuk mewujudkan kesejahteraan,” katanya.
Rektor USK, Profesor Marwan, menyatakan kesiapan kampusnya untuk berkolaborasi mendukung pembangunan Aceh, terutama di sektor pendidikan.
“Pada prinsipnya, USK siap berkolaborasi dan berkontribusi bagi pembangunan Aceh. Pendidikan menjadi kunci untuk akselerasi Aceh maju,” kata Marwan.
Salah satu isu penting yang dibahas adalah upaya meningkatkan penguasaan bahasa asing, khususnya Bahasa Inggris, bagi putra-putri Aceh. Hal ini dianggap sebagai bekal penting untuk membuka peluang melanjutkan pendidikan di luar negeri dan meningkatkan daya saing sumber daya manusia (SDM) Aceh.
“Penguasaan bahasa Inggris yang baik menjadi pembuka jalan bagi putra-putri terbaik Aceh agar dapat mengenyam pendidikan di kampus terbaik dunia. Kesempatan ini terbuka untuk semua jurusan, tidak hanya dari FKIP Bahasa Inggris,” ujarnya.
Selain itu, Marwan menekankan pentingnya hubungan harmonis antara USK dan Pemerintah Aceh, sehingga gagasan akademisi dapat diwujudkan secara konkret oleh pemerintah.
“Akademisi USK dengan beragam kepakaran, insya Allah, dapat membantu sejak tahap perencanaan hingga pelaksanaan oleh Pemerintah Aceh sesuai visi dan misi,” tambahnya.
USK juga menegaskan komitmennya dalam revisi UUPA yang telah masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas). Menurut Marwan, naskah akademik terkait revisi ini telah lama disusun oleh USK dan diserahkan kepada DPRA.
Pertemuan yang berlangsung selama satu jam ini turut dihadiri oleh seluruh Wakil Rektor USK, yakni Prof. Agussabti, Prof. Mustanir, dan Prof. Taufik Saidi, yang memberikan masukan strategis untuk mendukung pembangunan Aceh ke depan.[]