BerandaHiburanBukuKisah Gerakan Sipil dalam 4 Perang

Kisah Gerakan Sipil dalam 4 Perang

Published on

Sebuah buku yang berkisah tentang kilas balik gerakan sipil di Aceh sejak zaman kolonial Belanda, hingga Pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) sepakat menghentikan perang pada 15 Agustus 2005.

Dapatkah gerakan masyarakat sipil membuat perubahan? Jawabannya multitafsir, karena gerakan itu tak berdiri sendiri, bergantung pada kondisi politik dan sosial periode-periode tertentu. Tapi, ada hal yang diperjuangkan, kemerdekaan dan perdamaian. Setidaknya begitulah pengalaman di Aceh.

Sejak dulu, Serambi Makkah tidak pernah sepi dari konflik bersenjata dan perang. Ketika satu babak perang dan konflik berakhir, segera berlanjut ke babak perang lain. Setelah jeda perang melawan Portugis, Aceh berperang dengan Belanda. Belum reda perang dengan Belanda, Aceh masih harus berperang dengan Jepang, terutama pada masa menjelang perang kemerdekaan.

Bahkan, pascakemerdekaan Indonesia, Aceh masih tidak sepi dari konflik bersenjata. Ada konflik yang digerakkah oleh Darul Islam/ Tentara Islam Indonesia (DI/TII) pimpinan Teungku Daud Beureu’eh dan selanjutnya Gerakan Aceh Merdeka menuntut pisah dari Indoenesia.

Setidaknya ada 4 babakan perang yang terjadi di Aceh, melawan penjajahan hingga bangsa sendiri. Gerakan sipil terlibat di dalamnya. Digerakkan pemuda, mahasiswa dan aktivis lainnya, mereka mengambil peran dalam menyuarakan nasib rakyat.

Kisah-kisah itulah yang termuat dalam buku Kilas Balik Gerakan Sipil Aceh (I). Sebuah ikhtiar untuk mendokumentasikan fragmen sejarah yang pernah terjadi di Aceh.

Judul Bukul: Kilas Balik Gerakan Sipil Aceh (I)
Penulis: Adi Warsidi, Habil Razali, Iskandar Norman, Taufik Al Mubarak
Penerbit: Aceh Citizen
Cetakan pertama: 2022
Hal: 148 + Xii

Banyak kisah tertulis dalam buku ini, hampir dua pertiga bagiannya mengulas gerakan sipil saat konflik antara Pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka, selebihnya di zaman penjajahan Belanda dan Jepang.

Usai reformasi dan pencabutan Daerah Operasi Militer (DOM) Aceh adalah masa-masa penting gerakan sipil, dalam semangat menyuarakan perdamaian dan referendum. Disusul kemudian Darurat Militer, yang membungkam gerakan sipil dengan upaya penangkapan dan berbagai aksi lainnya.

Buku ini juga memaparkan kondisi darurat yang membuat gerakan sipil tiarap, disertai kisah-kisah penangkapan dan intimidasi terhadap aktivis oleh aparat pemerintah. Ini adalah pengalaman yang patut ditulis sebagai jejak sejarah, menjadi pengetahuan bagi generasi selanjutnya.

Buku ini punya sedikit kelemahan, penulis belum banyak memaparkan kembali kisah-kisah humanis kesaksian dari para aktivis gerakan sipil yang masih hidup saat ini. Sebagian mereka telah menikmati berkah perdamaian Aceh. Sepertinya, kisah itu akan ditulis di edisi selanjutnya. []

Follow konten ACEHKINI.ID di Google News



Artikel Terbaru

Warga Serahkan Senjata dan Granat ke Tim TMMD Kodim Bireuen

Salah seorang warga secara sukarela menyerahkan dua pucuk senjata, amunisi dan granat kepada TNI...

Eks Ketua BRA Suhendri Divonis 9 Tahun Penjara Kasus Korupsi Bantuan Korban Konflik

Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi Banda Aceh menjatuhkan vonis sembilan tahun penjara kepada eks...

Partai Aceh Kibarkan Bendera Setengah Tiang Selama 7 Hari untuk Abu Razak

Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Aceh menginstruksikan DPW Partai Aceh seluruh Aceh dan Pimpinan...

Timnas Indonesia Kembali ke Jakarta Usai Kalah dari Australia, Fokus Hadapi Bahrain

Usai kalah telak dengan skor 1-5 dari Australia di Sydney Football Stadium dalam lanjutan...

Teror Kepala Babi ke Jurnalis Tempo, AJI dan LBH Pers Desak Polisi Usut Tuntas

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers mengecam teror terhadap...

More like this

Warga Serahkan Senjata dan Granat ke Tim TMMD Kodim Bireuen

Salah seorang warga secara sukarela menyerahkan dua pucuk senjata, amunisi dan granat kepada TNI...

Eks Ketua BRA Suhendri Divonis 9 Tahun Penjara Kasus Korupsi Bantuan Korban Konflik

Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi Banda Aceh menjatuhkan vonis sembilan tahun penjara kepada eks...

Partai Aceh Kibarkan Bendera Setengah Tiang Selama 7 Hari untuk Abu Razak

Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Aceh menginstruksikan DPW Partai Aceh seluruh Aceh dan Pimpinan...