Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri merasa optimis bangsa Indonesia akan terbebas dari belenggu tindak pidana korupsi. Hal itu terwujud jika seluruh stakeholder termasuk partai politik (parpol) dapat menerapkan budaya demokrasi yang transparan, akuntabel, dan profesional.
“Tidak ada celah bagi perilaku korupsi dalam budaya demokrasi yang terbuka. Kalau korupsi masih ada, tujuan negara Indonesia tidak akan pernah terwujud,” kata Firli dalam Pembekalan Politik Cerdas Berintegritas (PCB) Terpadu untuk Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha’at dan Taqwa (Gabthat), di Auditorium Hotel Hermes, Banda Aceh, Kamis (16/3/2023). Partai Gabthat adalah partai lokal peserta Pemilu 2024.
Dalam bahasa Aceh, ‘Beusaboh’ sendiri memiliki makna ‘Bersatu’. Oleh karenanya, Firli mengajak seluruh kader partai Gabthat untuk memaknainya secara mendalam dengan menjunjung tinggi semangat persatuan antar-sesama tanpa melihat perbedaan demi mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat Aceh dan Indonesia secara lebih luas.
Di sisi lain, nama ‘Tha’at’ dan ‘Taqwa’ yang lekat pada nama parpol juga harus diimplementasikan di dalam kehidupan dan kebijakan jika kelak para kader terpilih menjadi anggota legislatif, bupati/wali kota, atau gubernur. Ketaatan dan ketaqwaan tersebut, seharusnya dijadikan sebagai komitmen untuk menerapkan politik yang cerdas dan berintegritas dalam menghadapi Pemilihan Umum tahun 2024 mendatang.
“Jangan sampai nama partai ini hanya kiasan saja tetapi harus dimaknai sama-sama. Jangan sampai bertikai sama partai lain karena perbedaan pendapat. Mari kita wujudkan Indonesia yang damai. Kebenaran tidak akan pernah bersembunyi, tetapi akan muncul dengan jalan dan caranya sendiri,” ujar Firli.
Ketua KPK Firli Bahuri Ajak Kader PAS Aceh Berpolitik Cerdas
Ketua Umum Partai Ghabthat Tgk. Ahmad Tajuddin alias Abi Lampisang menyampaikan apresiasinya kepada KPK karena telah memberikan sosialisasi bagaimana para kader parpol harus bersikap ketika kelak duduk di kursi perwakilan rakyat. Para kader dituntut untuk menjaga integritas demi mewujudkan keadilan, kemakmuran, dan kejayaan masyarakat Aceh.
“Kebanyakan terjadi kehancuran disebabkan ketidakpahaman oleh para tokoh politik. Keberadaan seluruh bupati, walikota, pemimpin itu dari parpol. Kami akan berjuang sekuat mungkin, bekerja sama, bantu-membantu, dengan sistem bergotong royong. Kami akan menyambut apa yang telah diwariskan kepada kami,” kata Abi Lampisang.
Beliau menyampaikan komitmennya untuk menjaga integritas dengan tidak tergiur akan tindak pidana korupsi. Sesuai dengan nama parpol, seluruh kader wajib taat dan taqwa kepada seluruh insan yang ada di bumi mulai dari Tuhan hingga pemerintahan. []