Salbiah Umar sontak kaget begitu tahu saldo rekening bank miliknya mendadak berkurang Rp 25,5 juta. Semula berjumlah Rp 111,2 juta, pada Selasa (18/4/2023), tersisa Rp 85,7 juta.
Padahal, kartu anjungan tunai mandiri (ATM) untuk menarik uang masih di tempat ia simpan. Warga Gampong Lingka Kuta, Kecamatan Gandapura, Kabupaten Bireuen, Aceh, itu akhirnya melaporkan kehilangan uang itu ke polisi.
“Karena korban merasa tidak pernah menarik uang, maka korban menyadari uang miliknya telah diambil oleh orang lain tanpa izin atau sepengetahuan darinya,” kata Inspektur Satu Muhammad Rizal, Kepala Kepolisian Sektor Gandapura, kepada acehkini, Jumat (28/4/2023).
Polisi kemudian menyelidiki kasus ini sehingga menemukan petunjuk, bukti, dan keterangan saksi. Hasilnya mengarah ke dua orang yang diduga sebagai pencuri uang milik Salbiah.
Pada Kamis kemarin (27/4) sekitar pukul 17.45 WIB, polisi menangkap dua orang itu di Pantai Cemara, Lingka Kuta, Gandapura: berinisial KA (27 tahun) dan YU (24 tahun). Pencurian itu dilakukan pada Ahad (26/3/2024) siang.
Modusnya, KA mencuri kartu ATM milik Salbiah. Menurut Rizal, KA leluasa masuk rumah korban karena ada hubungan keluarga. KA lalu menghubungi YU, dan sepakat bertemu di ATM Bank Aceh Kuta Blang.
Di depan mesin ATM, YU menebak-nebak nomor PIN untuk menarik tunai. Karena berhasil, YU menarik Rp 5,5 juta. Lantaran nomor PIN telah tertebak, mereka lalu pergi ke toko penarikan uang dan menarik Rp 20 juta.
Setelah menarik tunai total Rp 25,5 juta, KA kembali ke rumah Salbiah dan meletakkan kembali kartu ATM di tempat semula.
“Uang Rp 14,5 juta diambil KA digunakan untuk beli emas 5 mayam, dan Rp 11 juta diambil YU yang semuanya habis untuk akun trading,” ujar Rizal.
Kini, KA dan YU harus menanggung perbuatannya. “Kedua pelaku serta barang bukti saat ini sudah diamankan di Polsek Gandapura untuk dilakukan proses penyidikan,” katanya.[]