Setelah sempat vakum kepengurusan, Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Aceh Besar menggelar musyawarah cabang (Muscab) pengurus cabang, di kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh Besar, Rabu (12/07/2023).
Ketua Umum FAJI Aceh, Hasballah Isha mengatakan atlet cabang olahraga arung jeram merupakan salah satu cabor yang berprestasi di Pekan Olahraga Aceh (PORA) dan Pekan Olahraga Nasional (PON). Menurutnya, potensi prestasi pada cabor tersebut harus didukung oleh keaktifan pengurus FAJI.
“Tahun lalu arung jeram Aceh Besar membawa dua medali emas di PORA, namun setelah itu FAJI vakum sehingga tidak ada progress ke depan. Even-even di daerah selalu berjalan sesuai kalender KONI dan pemerintah Aceh,” ujar Hasballah.
Diketahui, pelaksanaan Muscab FAJI Aceh Besar merupakan mandat yang diberikan oleh FAJI Aceh kepada Syahrol Rizal. “Pemprov merasa terpanggil dan bertanggung jawab terhadap pengurus cabang yang atletnya sudah berprestasi, sehingga berinisitif membuat Muscab,” ujarnya.
Dari Muscab tersebut, Fendra Tryshanie terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum FAJI Aceh Besar periode 2023-2027. “Ke depan kita harap bisa menerapkan empat misi FAJI yaitu prestasi, wisata, bencana dan konservasi meski yang terpenting adalah prestasi. Aceh Besar sangat berpotensi , di PORA sebelumnya kita dapat 2 emas yang disumbang oleh dua atlet asli Aceh Besar,” ujar Fendra.
Ia mengatakan akan menargetkan penjaringan atlet junior untuk melatih atlet-atlet unggul jangka panjang.
Ketua KONI Aceh Besar, Muhibbuddin mengaku senang dengan pembentukan kembali pengurus FAJI Aceh Besar yang sebelumnya vakum. “Setelah ini segera aktifkan agar bisa kita ikutsertakan ke pra-PORA 2025 dan melaju ke PORA 2026 di Aceh Jaya. Sebelumnya bukan tidak mau saya ikutkan, namun tidak ada pengurus sehingga saya tidak tahu harus melepas tanggung jawab kepada siapa,” ungkapnya.
Musyawarah tersebut dihadiri oleh Ketua Umum FAJI Aceh, Ketua KONI Aceh Besar, Klub arung jeram dan mapala Genpala, Padayana, Jalin, dan Macila. []