Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky, secara resmi melepas keberangkatan jemaah haji kloter 2 asal Aceh yang terdiri dari 393 jemaah dari lima kabupaten/kota. Dalam sambutannya, ia berharap para jemaah turut mendoakan kedamaian dan kemakmuran Aceh di Tanah Suci.
Acara pelepasan berlangsung pada Ahad sore (18/5/2025) sekitar pukul 17.13 WIB di Aula Jeddah, kompleks Asrama Haji Aceh, dan turut dihadiri Ketua PPIH Embarkasi Aceh, unsur Forkopimda, serta tokoh masyarakat.
“Saya berharap ibu bapak para jemaah haji untuk mendoakan Aceh di Tanah Suci,” kata Bupati Aceh Timur dalam pidatonya.
“Mendoakan kedamaian Aceh. Mendoakan ekonomi masyarakat Aceh lebih baik,” ucapnya.
Menurut Iskandar, para jemaah yang dilepas hari ini adalah orang-orang pilihan. Orang-orang yang siap secara ekonomi dan juga sehat secara spiritual.
“Banyak yang siap secara ekonomi tapi belum dipanggil ke Tanah Suci,” sebutnya.
Ia mengatakan, tidak semua umat muslim berkesempatan untuk menunaikan ibadah haji. Jemaah yang sudah terpilih diharapkan agar dapat menjalankannya dengan sebaik mungkin.
“Perjalanan ibadah haji sebenarnya bukan hanya perjalanan fisik semata, tetapi merupakan perjalanan spiritual bagi umat muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah,” ujarnya.
Iskandar menyebutkan ibadah haji juga merupakan perjalanan spiritual antara manusia dengan sang pencipta, hubungan antara manusia dengan Allah.
Di Tanah Suci Makkah, para jemaah bisa berdoa di hadapan dinding kakbah, juga bermunajat langsung kepada Allah.
“Tidak semua kesempatan ini dimiliki oleh orang lain. Doa dan harapan kami bapak-ibu sehat, bisa menjalankan ibadah dengan sempurna dan kami doakan menjadi haji mabrur-mabrurah,” tuturnya.
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Aceh, Azhari, menjelaskan dari 393 jamaah, ada enam orang yang dalam status membutuhkan penanganan khusus. Untuk jamaah khusus ini, pihak panitia penyelenggara sudah menyediakan kursi roda, termasuk buggy car (kendaraan golf) untuk mobilisasi antar gedung. Namun, sebagian sudah membawa kursi roda sejak dari daerah asal masing-masing.
“Jemaah yang butuh penanganan khusus ada 6 orang. Sedangkan jemaah yang membawa kursi roda ada 21 orang,” ujarnya.
Ia menjelaskan, kloter 2 berisi jamaah haji dari lima kabupaten/kota, dengan rincian Aceh Timur 188 jamaah, Banda Aceh 77 jamaah, Pidie 54 jamaah, Aceh Jaya 51 jamaah, dan Aceh Utara 16 jamaah, serta ditambah 7 orang petugas yang mendampingi para jemaah.
“Dengan pembagian 159 jamaah laki-laki dan 227 jamaah perempuan. Lalu jamaah yang butuh penanganan khusus ada 6 orang,” ujarnya.
Dalam kloter ini, kata Azhari, jamaah termuda adalah Muhammad Fadil yang berusia 20 tahun asal Aceh Timur. Sedangkan tertua Muhammad Ibrahim yang berusia 89 tahun asal Pidie. []