Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banda Aceh Muhammad Yasir ditangkap Kepolisian Resor Kota Banda Aceh, Senin (7/8/2023) siang. Ia diduga terlibat dugaan korupsi pembebasan lahan Zikir Nurul Arafah Islamic Center di Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Banda Aceh Komisaris Fadillah Aditya Pratama mengatakan, pembebasan lahan itu bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Kota Banda Aceh 2018 dan 2019.
“MY (Muhammad Yasir) dalam kegiatan pengadaan tanah tersebut diangkat/menjabat sebagai Pejabat Pengendali Teknis Kegiatan (PPTK Dinas PUPR Banda Aceh) tahun 2018,” kata Fadillah kepada acehkini.
Pada 2018, jumlah anggaran pembebasan lahan Rp 3,3 miliar dan terealisasi Rp 3,2 miliar. Kala itu ada 14 persil tanah yang diukur dan dinilai untuk ganti rugi, tapi 9 persil saja yang diproses pembayaran. Namun, sembilan persil tanah itu tiga persil di antaranya milik gampong.
Menurut Fadillah, ganti rugi tanah milik gampong itu sejatinya dilakukan dengan mencari tanah pengganti. Namun, bila tak ada, maka boleh dibayar dengan uang yang ditransfer ke rekening gampong.
Yang terjadi, PPTK menurut polisi sengaja membayar ganti rugi lahan gampong itu dengan mentransfer ke rekening pribadi DD dan RR, mantan Keuchik dan Kepala Urusan Pembangunan Gampong Ulee Lheue
“Akibat perbuatan MY [Muhammad Yasir] tidak melakukan verifikasi secara mendetail terhadap administrasi pembayaran tanah milik gampong tersebut sehingga terjadinya kerugian negara,” kata Fadillah.
Dalam perkara pembebasan lahan zikir ini, polisi lebih dulu mentersangkakan DD dan RR. Berkasnya telah dikirim ke jaksa penuntut umum tahap pertama pada 31 Juli lalu. []
