Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Jumlah jemaah haji asal Aceh yang wafat pada penyelenggaraan ibadah haji 1445 Hijriah/2024 bertambah satu orang lagi. Dengan demikian, total jemaah haji Aceh yang meninggal dunia di Tanah Suci menjadi 10 orang.
Almarhumah bernama Zubaidah binti Nyak Mubin (65 tahun) yang tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) BTJ-5 tersebut berasal dari Kota Banda Aceh. Zubaidah dilaporkan meninggal di Rumah Sakit King Abdul Azis, Makkah.
“Telah berpulang ke Rahmatullah seorang jemaah haji Aceh kloter 5, Zubaidah binti Nyak Mubin, pada Rabu 24 Juni 2024,” kata Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi/Debarkasi Aceh (BTJ) 1445 H/2024, Azhari, dalam keterangannya.
Azhari menjelaskan, menurut sertifikat kematian (CoD) yang dikeluarkan Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Zubaidah didiagnosa sempat mengalami Shock Septic, Pneumonia, dan Acute Kidney Injury (AKI). Jenazahnya kemudian dimakamkan di pemakaman Sharaya, Makkah.
“Sebelum pemakaman, usai ditangani petugas kloter 5 dan tim kifayah di Tanah Suci, bersama jenazah lainnya, almarhumah Zubaidah dishalatkan di Masjidil Haram, setelah shalat subuh berjamaah,” ujarnya.
Kakanwil Kemenag Aceh itu terus mengimbau jemaah terutama jemaah lanjut usia (lansia) untuk menjaga kesehatan sambil menunggu kepulangan. Jemaah diminta untuk banyak istirahat setelah beribadah karena kondisi cuaca di Arab Saudi yang mencapai 45 derajat.
“Kami sudah sampaikan melalui petugas kloter agar jemaah menjaga kesehatan, karena jemaah masih akan melanjutkan perjalanan ke Madinah untuk berziarah dan melakukan Arbain di Masjid Nabawi,” ujar Azhari.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa jumlah jemaah haji Aceh yang meninggal dunia di Tanah SUci bertambah menjadi 9 orang dan 1 orang petugas, sehingga total 10 orang.
Berikut daftar nama 10 jemaah haji asal Aceh yang meninggal di Tanah Suci sampai 26 Juni 2024:
1. Ruhamah binti Hasan Amin (84 tahun), manifes asal Kota Sabang, kloter BTJ-01.
2. Muhdin bin Ibrahim (62 tahun) asal Bireuen, kloter BTJ-02.
3. Muhammad bin Umar Ardik (78 tahun) asal Aceh Tengah, kloter BTJ-05.
4. Manshur bin Ahmad (50 tahun), asal Banda Aceh, petugas kloter BTJ-07.
5. Nasrun bin Ismail (75 tahun), asal Bireuen, kloter BTJ-02.
6. Marhani binti Muhammad Taib (65 tahun) asal Bireuen, kloter BTJ-02.
7. Halimah binti Badai Peukan (67 tahun) asal Pidie, kloter BTJ-04.
8. Usman bin Sulaiman Ibrahim (90 tahun) asal Bireuen, kloter BTJ-02.
9. Azhar bin Umar Pekan (57 tahun) asal Pidie, kloter BTJ-04.
10. Zubaidah binti Nyak Mubin (65 tahun) asal Banda Aceh, kloter BTJ-05.[]