Ratusan santri angkatan pertama Dayah Ruhul Qurani Meulaboh mulai belajar di pondok pesantren tersebut. Mereka masuk asrama sejak Ahad, 30 Juli 2023, yang diantar langsung oleh orang tua atau wali ke dayah yang beralamat di Jalan Ujong Beurasok, Gampong Leuhan, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat, itu.
Para santri yang berjumlah 288 orang tersebut saat ini tengah mengikuti Usbu’ Ta’aruf (minggu perkenalan). Kegiatan ini dikemas dalam beberapa materi dengan menghadirkan sejumlah narasumber dari eksternal seperti Kapolres Aceh Barat, Kakankemenag dan narasumber lainnya.
“Insyaallah setelah ini, mereka akan mengikuti matrikulasi, khususnya belajar Al-Qur’an, matematika, Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Kegiatan ini akan diasuh langsung oleh pakar, termasuk guru yang didatangkan dari Banda Aceh,” kata Pimpinan Dayah Ruhul Qurani, Kamil Syafruddin, dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (4/8/2023).
Sebelumnya, saat menyambut kehadiran santri baru, Dayah Ruhul Qurani mengadakan temu ramah dengan seluruh wali santri, dalam rangka silaturahmi dan musyawarah perdana terkait program belajar dan berbagai ketentuan yang ada di dalam dayah.
Pada kesempatan itu, Kamil Syafruddin memperkenalkan seluruh pengurus dayah dan para guru kepada wali santri. Selain itu, Kamil juga menyampaikan beberapa peraturan dayah secara singkat.
Ia juga menggambarkan kepada para wali santri bahwa memang proses menuntut ilmu itu berat dan pahit. Namun, semua harus dijalani dengan sabar sehingga bisa dilalui dengan baik untuk mencapai ilmu.
Kamil menyandarkan gambarannya pada perkataan Imam Syafi’i yang berbunyi, ‘Barangsiapa yang belum merasakan pahitnya menuntut ilmu, maka ia akan meneguk hinanya kebodohan seumur hidupnya.’
Dalam kesempatan tersebut, Kamil juga menyampaikan terima kasih kepada Haji Tito yang merupakan pendiri sekaligus pembina Yayasan Tibers Meulaboh yang telah menginisiasi dan berjuang membangun Dayah Ruhul Qurani ini.
“Terima kasih pembina Yayasan Tibers Meulaboh, kami menjadi saksi perjuangan pihak yayasan dalam memajukan pendidikan di Aceh, salah satunya dengan membangun Dayah Ruhul Qurani ini, juga telah menyiapkan fasilitas yang sangat baik, semoga menjadi amal jariah,” ujarnya.
Pendiri sekaligus pembina Yayasan Tibers Meulaboh, Teuku Alaidinsyah, atau yang dikenal dengan Haji Tito mengatakan, Program Dayah Ruhul Qurani ini tidak muluk-muluk. “Kita hanya ingin mendidik dan membina generasi yang lebih baik di masa depan, yang lebih baik dari generasi kita saat ini,” sebutnya.
Seperti diketahui, Dayah Ruhul Qurani berdiri di lahan seluas enam hektare dan dibangun oleh Haji Tito melalui Yayasan Tibers (Tito Bersaudara) Meulaboh sebagai bentuk ikhtiar memajukan pendidikan Islam di Aceh, khususnya untuk mendidik generasi muda yang berakhlak mulia, cakap dalam ilmu agama, sains, astronomi, kitab turats, hifz Al-Qur’an dan mampu berbahasa asing.
Dayah ini didesain secara khusus dengan berbagai program unggulan dan menerapkan kurikulum pendidikan nasional, pondok modern dan pondok pesantren salafiyah dengan Manhaj Ahlus Sunnah wal Jamaah.[]