Sejumlah pengurus provinsi cabang olahraga (Pengprov) dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) kabupaten/kota di Aceh secara resmi menyatakan dukungan kepada Saiful Bahri atau yang akrab disapa Pon Yaya untuk maju sebagai calon Ketua Umum KONI Aceh periode 2025–2029.
Dukungan tersebut diserahkan langsung dalam sebuah pertemuan di Banda Aceh, Sabtu (26/4/2025).
Ketua Tim Pemenangan Pon Yaya, Teuku Rayuan Sukma, mengatakan hingga saat ini sebanyak 56 dari sekitar 67 Pengprov telah menyatakan dukungan. Selain itu, dukungan juga datang dari 15 KONI kabupaten/kota.
“Jumlah pemilih KONI nanti sekitar 95 orang, terdiri dari 67 Pengprov, 23 KONI kabupaten/kota, dan lima badan fungsional. Saat ini, dukungan yang kami terima sudah mencakup 56 Pengprov, 15 KONI kabupaten/kota, dan lima badan fungsional,” kata Rayuan Sukma, Sabtu.
Menurutnya, dari 23 KONI kabupaten/kota, 15 sudah menyerahkan dukungan resmi, sementara lima lainnya menyampaikan dukungan secara lisan. Sebagian pihak yang belum menyerahkan dukungan disebut terkendala kehadiran. Rayuan optimistis jumlah dukungan akan terus bertambah hingga batas penerimaan dukungan yang ditetapkan Selasa pekan depan.

Ia menjelaskan alasan di balik pengusungan Pon Yaya. Menurutnya, sejak awal pihaknya sepakat untuk mengusung calon yang mendapat restu dari Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau Mualem.
Rayuan menyebut dirinya telah dipanggil oleh Mualem dan mengarahkan dukungan kepada Pon Yaya. Menurutnya, sosok ketua umum haruslah orang yang disepakati gubernur agar tidak ada hambatan dalam kerja ke depan.
“Kita sepakat, siapa yang didukung Mualem, itu yang kita usung. Karena anggaran KONI berasal dari dana hibah yang diberikan gubernur,” kata Rayuan.
Rayuan menambahkan, Pon Yaya memiliki latar belakang kuat, baik di bidang pemerintahan maupun dunia usaha. Ia pernah menjabat Ketua DPRA dan saat ini masih aktif sebagai anggota DPRA dua periode serta merupakan seorang pengusaha sukses di bidang perkebunan.
Sementara itu, terkait mekanisme pemilihan Ketua Umum KONI Aceh, Rayuan menjelaskan Musyawarah Provinsi Luar Biasa (Musprovlub) akan digelar menyusul berpulangnya Ketua Umum KONI Aceh sebelumnya, Abu Razak, yang meninggal dunia sebelum masa jabatannya berakhir pada Desember 2026.
Karena itu, ditunjuk Pelaksana Tugas Ketua Umum KONI Aceh yang bertugas menyelenggarakan Musprovlub dalam waktu enam bulan sesuai ketentuan KONI Pusat.
Rayuan menyebutkan, syarat pencalonan ketua umum membutuhkan minimal 30 persen dukungan dari total pemilih. Dengan jumlah dukungan yang besar kepada Pon Yaya saat ini, kemungkinan besar hanya akan ada satu calon.
“Kalau dukungan sudah mengalir luar biasa seperti ini, tentu calon lain harus sadar diri. Jika tidak memenuhi syarat minimal dukungan, bisa jadi nanti akan aklamasi,” katanya.
Saat ini, jadwal pasti Musprovlub masih menunggu keputusan dari panitia yang akan dibentuk oleh KONI Aceh.
Sementara itu, Saiful Bahri atau Pon Yaya mengucapkan rasa terima kasihnya kepada seluruh pihak yang telah mendukungnya.
“Terima kasih tidak terhingga kepada Pengprov dan seluruh pengurus KONI se-Aceh atas antusiasme yang luar biasa, telah memberikan surat dukungan kepada kami. Tanpa dukungan Pengurus Provinsi dan Kabupaten/Kota, tentu langkah ini tidak mungkin bisa kami jalani,” ujar Pon Yaya.[]