Fakultas Hukum Universitas Malikussaleh (Unimal) bekerja sama dengan International Centre for Aceh and Indian Ocean Studies (ICAIOS) menyelenggarakan seminar internasional dengan tema ‘Krisis Pengungsi di Asia Tenggara: Aceh dan Sekitarnya’. Kegiatan berlangsung di Aula Fakultas Hukum Unimal, Lhokseumawe, Kamis (27/6/2024).
“Seminar internasional ini sebagai bentuk perayaan Hari Pengungsi Sedunia, yang tahun ini mengusung tema: Solidaritas dengan Pengungsi,” kata Dr. Faisal, Dekan Fakultas Hukum Unimal.
Menurutnya, walaupun pengungsi sebagai tamu tidak diundang, tetap harus tetap diurus jika sudah terdampar. Selain itu, seminar international tersebut juga bagian dari rangkaian kegiatan Unimal Constitutional Week yang diprakarsai oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Unimal.
Acara seminar internasional ini diisi oleh empat pembicara dengan kepakaran di bidangnya. Pertama, Dr. Nyi Nyi Kyaw dari Chiang Mai University, Thailand, yang berbicara tentang krisis pengungsi dan implikasinya untuk Asia Tenggara termasuk Aceh.
Selanjutnya Dr. Muhammad Riza Nurdin yang merupakan visiting researcher di Asia-Japan Research Institute, Ritsumeikan University, Jepang, yang juga merupakan peneliti senior ICAIOS. Ia memberikan presentasi tentang Pengungsi dan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030 dan bagaimana Aceh bisa berkontribusi.
Pembicara yang lain adalah dai milenial Ust. Dr. Amri Fatmi tentang Prinsip Kemanusiaan Islam Terhadap Pengungsi, serta akademisi Unimal Dr. Malahayati, berbicara tentang prinsip-prinsip utama dalam perlindungan pengungsi internasional.
Kegiatan seminar internasional ini dilakukan secara hybrid. Selain dihadiri oleh 200 lebih peserta luring, ada lebih dari 100 peserta daring melalui applikasi Zoom. “Ini menunjukkan antusiasme yang tinggi dari para peserta, terutama mahasiswa, untuk belajar tentang isu-isu global, regional dan lokal terkait isu krisis kemanusiaan serta penanganannya. Kita berharap seminar ini dapat memperkuat solidaritas masyarakat terhadap pengungsi (Rohingya) yang saat ini tersebar di Aceh,” kata Dr. Reza Idria, Direktur Eksekutif ICAIOS. []