Tradisi pacuan kuda Gayo digelar sepekan ini di lapangan Sengeda, Kecamatan Bukit, Bener Meriah, Aceh. Pemerintah setempat meresmikan dimulainya olahraga ini pada Senin (25/12/2023) dan akan berlangsung selama tujuh hari ke depan.
“Kalah dan menang hal yang lumrah dalam sebuah pertandingan, yang terpenting jaga sportivitas saat bertanding,” kata Haili Yoga, Penjabat Bupati Bener Meriah saat membuka lomba yang digelar dalam rangka memeriahkan ulang tahun kabupaten itu.
“Kepada joki kuda kami juga harap untuk menjunjung sportivitas.”
Ketua Panitia Sofyan mengatakan pacuan kuda tradisional Gayo ini diikuti kuda-kuda dari tiga kabupaten, yaitu Aceh Tengah, Gayo Lues, dan Bener Meriah.
“Tujuan dari pacuan kuda tradisional Gayo ini adalah meningkatkan kunjungan wisatawan lokal, nasional, dan mancanegara,” kata Sofyan yang juga Kepala Dinas Pariwisata Bener Meriah.
Menurutnya, kuda yang akan dipertandingkan berjumlah 254 ekor, mulai dari kelas A hingga F. “Selain itu, untuk pertama kalinya pada tahun ini panitia membuka kelas pemula yang diikuti 17 ekor kuda,” katanya.
Sementara itu, polisi mengingatkan agar tidak ada perjudian selama pacuan kuda. “Agar tidak ada perjudian, apalagi Bener Meriah daerah yang menerapkan syariat Islam,” kata Ajun Komisaris Besar Nanang Indra Bakti, Kepala Kepolisian Resor Bener Meriah.[]