Akbar Maulana, siswa kelas dua Sekolah Menengah Kejuruan asal Nisam, Kabupaten Aceh Utara, Aceh, menceritakan peristiwa ayahnya menjadi korban dalam peristiwa Simpang KKA, 3 Mei 1999.
Kisah ini Akbar sampaikan di depan Presiden Jokowi saat memulai penyelesaian nonyudisial pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat masa lalu di Rumoh Geudong, Desa Bili Aron, Glumpang Tiga, Pidie, Selasa (27/6/2023).
Jokowi setelah menyampaikan pidatonya meminta penerima beasiswa untuk naik ke panggung. Akbar Maulana yang menerima bantuan pendidikan dari SMK hingga universitas itu pun maju ke depan.
Jokowi lantas menanyakan Akbar terkait peristiwa Simpang KKA yang dialami ayah Akbar. “Ceritakan sedikit mengenai peristiwa yang ada, entah dari orang tua atau tetangga,” kata Jokowi.
“Waktu itu ayah saya lagi pulang sekolah, masa sekolah, masih muda, kelas enggak tahu, SMA, ada ramai di depan pintu masuk Simpang KKA, pergi ayah saya ke situ, kan rame rame ikut penasaran,” cerita Akbar.
Pelanggaran HAM Berat dalam Tragedi Simpang KKA, 24 Tahun Lalu
Di sana, ayah Akbar kemudian tertembak. “Ya tertembak di situ, habis ditembak, tiarap ayah saya,” kata Akbar.
Tapi Akbar tidak bisa menceritakan detail peristiwa itu saat ditanyakan lebih lanjut oleh Jokowi. “Saya masih belum nangkep,” kata Jokowi saat Akbar kemudian turun dari panggung.[]