Kandidat doktor asal Aceh Muzakkir Syamaun meraih medali perunggu dalam lomba inovasi di Universiti Kebangsaan Malaysia. Mahasiswa S3 di Universiti Malaya ini mengusung konsep modul ajar matematika dan keseimbangannya dengan pemahaman Al-Qur’an.
Muzakkir mengatakan medali itu diraih dalam Kongres dan Pertandingan Inovasi Pengajaran dan Pembelajaran (kNovasi) 2023 yang digelar Universiti Kebangsaan Malaysia. Ini lomba tahunan sejak 2019.
“Peserta kNovasi ini peneliti dan inovator dari perguruan tinggi, sekolah, dan pihak industri seluruh Malaysia. Setiap inovasi yang dikirim ke panitia semua telah diunggah ke YouTube pengajaran UKM untuk dinilai penonton,” kata Muzakkir kepada acehkini, Rabu (13/9/2023).
Perlombaan dimulai dari pengiriman abstrak, pengiriman video tiga menit menjelaskan hasil inovasi, dan terakhir presentasi di depan juri yang terdiri dari bidang akademik dan industri. Dari 300 inovasi yang masuk, hanya 150 yang lolos ke babak presentasi makalah.
Muzakkir mengikuti presentasi yang digelar daring pada 6-7 September lalu. Pengumuman pemenang sekaligus penutupan dilaksanakan daring dan luring pada 7 September di Bangi, Malaysia.
Adapun tim Muzakkir bersama Hutkemri dan Rose Amnah Abd Rauf dari Universiti Malaya meraih medali perunggu. Sementara emas dan perak dari inovator dari Universiti Kebangsaan Malaysia. Pemenang akan mendapatkan sertifikat, medali, dan uang pembinaan.
Muzakkir menuturkan inovasi yang diusung berjudul Development Of Quran – Science, Technology, Engineering, Art And Mathematics (Q-Steam) Module: It’s Effect On Mathematical Thinking And Islamic Character.
“Ini penelitian yang dilakukan di SMA di Aceh yang mencoba mengombinasikan konsep pembelajaran dengan pendekatan Steam sesuai dengan tuntutan zaman dan era dengan pemahaman Al-Qur’an sebagai penyeimbang,” katanya.
Penelitian ini pengembangan modul ajar matematika dalam topik turunan fungsi aljabar. Dalam modul ini, siswa diajak mendesain bak mandi yang berukuran dua kulah sebagai syarat sah air suci mensucikan.
“Perpaduan konsep Steam dan Al-Qur’an dinilai mampu mengembangkan konsep manusia yang memiliki kecerdasan duniawi dan ukhrawi,” kata penulis buku Ayat-Ayat Matematika ini.[]