Akun resmi Instagram milik media massa acehkini.id dengan username @acehkini hilang sekitar pukul 17.28 WIB, Kamis (28/12/2023). Instagram menyatakan akun ditangguhkan.
Akun @acehkini kembali dapat diakses sekitar pukul 17.50 WIB. Saat dicari dengan akun yang lain juga kembali muncul. Beberapa hari terakhir, akun itu intens menyajikan laporan jurnalistik mengenai pengungsi Rohingya di Aceh.
Peristiwa ini menambah data deretan kekerasan terhadap pers yang dicatat Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia. Organisasi pers itu mencatat kasus yang acehkini alami dalam kategori serangan digital. Data ini ditampilkan di situs web advokasi.aji.or.id.
Data AJI, sepanjang Januari hingga Desember 2023 terdapat 14 kasus serangan digital yang menyasar akun media sosial jurnalis, media, hingga peretasan situs web media daring di Indonesia.
Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid mengatakan peristiwa itu masalah serius. Menurutnya, acehkini bagian dari media yang harus dilindungi oleh negara termasuk juga para penyedia jasa telekomunikasi dan platform besar seperti Meta.
“Negara punya kewajiban melindungi media seperti acehkini agar tetap menjadi media yang memberitakan kejadian-kejadian di lapangan, termasuk masalah pengungsi [Rohingya] lebih objektif,” kata Usman Hamid.
Karena, menurutnya, sekarang ini masyarakat dihadapi disinformasi, misinformasi, dan berita-berita bohong dengan diselimuti narasi kebencian terhadap pengungsi Rohingya.[]