Sejak 2018, Maimun beternak burung murai batu di belakang rumahnya, Gampong Ladong, Mesjid Raya, Aceh Besar, Aceh. Berawal dari empat pasang hasil buruan di hutan, kini ia memiliki sekitar seratus ekor murai batu.
Hari-hari Maimun kini sibuk memberi makan peliharaannya itu: pagi dan sore. Usahanya ini diberi nama Sentral Murai Bird Farm.
Lalu pendapatannya? Tenang. Burung-burung itu banyaklah peminatnya: hobi sampai buat kontes lomba suara paling merdu.
Sebab itu, murai kecil saja seekor Rp 2 juta harganya. Yang besar dan ekornya panjang bisa Rp 8 juta dan Rp 15-20 juta yang sudah jadi: siap ikut lomba. “Rata-rata sebulan saya mendapat uang Rp 20 juta,” kata Maimun Jumat (3/11/2023) petang.
Penasaran bagaimana murai batu milik Maimun? Tak perlu jauh ke Ladong. acehkini menyajikannya khusus untuk Anda:







