Pemerintah Aceh Besar menerima 1.584 orang mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) reguler Universitas Syiah Kuala (USK) periode XXV, dan XXVI. Selain itu juga menerima KKN tematik pengabdian dosen tahun 2024 dengan tema “Penguatan UMKM dan SIGAP, serta pemanfaatan potensi gampong untuk penurunan dan pencegahan stunting”.
Penyerahan mahasiswa KKN dan pengabdian dosen USK kepada Pemerintah Aceh Besar digelar di halaman Gedung Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh Besar, Gampong Gani, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Senin (8/7/2024).
Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto diwakili Asisten III Administrasi Umum Sekdakab Aceh Besar Jamaluddin, mengucapkan selamat datang kepada para mahasiswa peserta KKN, yang akan melaksanakan pengabdian di wilayah Kabupaten Aceh Besar.
“Mudah-mudahan KKN Ini memiliki dampak yang besar terhadap masyarakat kami, terutama dalam merubah karakter pola pikir dan sesuai dengan tema yaitu penguatan UMKM, SIGAP dan pencegahan stunting,” katanya.
Ia menyampaikan, beberapa minggu yang lalu Pemerintah Aceh Besar sudah menyelesaikan pelaksanaan kegiatan penimbangan serentak se-Kabupaten Aceh Besar, dengan persentase pelaksanaannya 100 persen. Sekarang angka stunting di Aceh Besar sudah mengalami penurunan ke angka 16,1 persen, sementara tahun 2023 masih pada angka 30,1 persen.
Sementara itu Rektor USK melalui Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan USK, Prof. Mustanir mengatakan KKN ini merupakan angkatan ke XXV dan XXVI dengan total mahasiswa USK yang ikut KKN periode ini berjumlah 1.584, yang ditempatkan di Kabupaten Aceh Besar. “Jadi, mereka akan mengabdi di masyarakat selama 1 bulan di beberapa kecamatan dalam wilayah Aceh Besar,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, mahasiswa KKN ini hadir dengan berbagai kultur budaya yang berbeda, banyak dari mereka tidak bisa berbahasa Aceh, sebab ada yang dari luar negeri seperti Thailand dan Laos.
“Kami mohon kepada Pemkab dan masyarakat Aceh Besar untuk menerima anak-anak kami, karena selama 1 bulan mereka akan mengasah diri, belajar budaya, adat istiadat dan belajar bagaimana cara bermasyarakat, apalagi mereka calon penentu bangsa kedepan nantinya,” pungkasnya. []